Pada suatu hari datanglah seorang perempuan ke kediaman Nabiulloh
Setelah mengucapkan salam dan dipersilahkan masuk; maka masuklah perempuan itu dengan wajah tertunduk, tubuh gemetar dan hati yang gundah gulana.
“Wahai Nabiulloh, tolonglah saya…. Do’akan saya… Mohonkan ampun kepada Allah atas dosa keji yang telah saya lakukan” kata perempuan tersebut.
“wahai perempuan, dosa apakah yang telah kamu perbuat?” kata Nabi Musa.
“ saya malu, sungguh saya malu mengucapkannya”
“tidak apa-apa, ceritakanlah..!!” Kata Nabi Musa
“Wahai Nabiulloh, sesungguhnya saya telah berzina…. Dari hasil perzinahan tersebut lahirlah seorang bayi tak berdosa; yang kemudian saya cekik sampai dia mati”
Dengan muka merah padam karena menahan amarah, lalu Nabi Musa membentak perempuan tersebut “Enyahlah kamu dari hadapanku wahai perempuan laknat !!”
Kemudian dengan hati yang sangat sedih… pergilah perempuan tersebut dari kediaman Nabi
Sepeninggal perempuan tersebut; turunlah Malaikat
Apakah kamu tidak takut dengan dosa yang lebih besar dari itu???
Musa menjawab “ apakah ada dosa yang lebih besar dari dosa keji yang telah dilakukan oleh perempuan tadi???”
“
“Yaitu orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja, dan tidak ada sedikitpun rasa sesal di hatinya”
“Sesungguhnya dosa orang2 yang meninggalkan sholat yang telah diperintahkan Allah padanya, 100x lipat lebih besar dari dosa keji yang telah dilakukan perempuan tadi”
Setelah menyadari kesalahannya dan beristighfar berulang2, selanjutnya Nabiulloh Musa AS memohonkan ampunan kepada Allah atas dosa2 perempuan tadi.
Demikianlah….. perempuan yang telah melakukan dosa keji dan bertaubat kepada Allah; Allah akan menerima taubatnya dan akan menempatkan kedudukannya lebih mulia di mata Allah.
Demikian pula dengan orang yg meninggalkan sholat dengan sengaja dan bahkan tidak sedikitpun menyesalinya… maka kedudukannya di mata Allah akan lebih hina, lebih rendah dari dosa keji yang dilakukan perempuan tadi.
Demikianlah….. tingginya kedudukan sholat dalam agama, karena sholat adalah perintah Allah yang pertama kepada manusia… dan perkara sholat inipun adalah yang pertama kali akan ditanya dalam pengadilan hisab di
Sebaliknya apabila sholat saja tidak; maka apapun amal baiknya selama didunia, tidak akan dipandang apalagi diterima oleh Allah.
Melalui media yang terbatas ini saya hanya ingin menekankan kepada diri saya, keluarga saya dan kepada kita semua: marilah kita evaluasi lagi diri kita, keluarga kita, saudara2 kita, sekiranya masih ada yang menganggap enteng perkara sholat ini, terbiasa sholat fardhu bolong2, segeralah bertaubat kepada Allah…… karena hanya Allahlah Dzat yang Maha Pengampun atas segala khilaf dan dosa2 kita.
Kemudian kepada anak-anak kita, hendaknyalah hakikat sholat telah kita tanamkan sejak dini, sejak mereka masih anak-anak2, karena apabila kita biar2kan saja, tidak menjadi perhatian kita; maka kelak setelah dewasa akan sulit sekali untuk memulainya.
Marilah kita berkaca dengan apa yang telah terjadi dengan kita.
Bagaimana ketika dulu orang tua kita main gebuk dengan kita apabila melalai2kan sholat, bagaimana dulu kita tidak suka dengan apa yg diperintahkan orang tua kepada kita untuk mengaji dan sholat, ternyata sekarang alhamdulillah…. kita semua terhindar dari murka Allah.
Demikian pula ketika sebagian orang tua kita dulu tidak menaruh perhatian kepada hal2 yang berbau ngaji dan sholat, mungkin karena kesibukan duniawi dan perhatian2 yang lebih pada hal-hal lain; menyebabkan kita kurang mengenal hakikat sholat, sehingga kita baru mulai mencari2 dan belajar hakikat sholat setelah kita tua…. Itupun dengan Pertolongan Hidayyah yang disampaikan Allah kepada bathin kita.
Naudzubillahi min dzalik.
Semoga Allah senantiasa membimbing diri kita, keluarga kita, anak2 keturunan kita untuk mengingat Allah, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui sholat.
Subhanallohwabihamdihi... Subhanakallohummawabihamdika..... Lailaha illa anta Astaghfiruka wa atubu ilaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar